Cinta tak butuh alasan
Kata orang mencintai tak butuh alasan, mungkin saja benar, tapi cinta itu butuh pemantik sehingga kau bisa mencintai. Bohong kalau kau mencintai apapun tanpa sebab, pasti ada sebabnya. Dan kini aku ingin menjelaskan sebab itu padanya.
Yang akan kubeberkan ini adalah sebab aku mencintainya, bukan alasan aku mencintainya, karena alasan itu hanya untuk orang yang berkelit dalam keadaan terhimpit, karena berbohong misalnya, sedang aku dan cintaku padanya bukan sebuh kebohongan, tidak membuatku terhimpit, lebih-lebih ia meluaskan duniaku, membebaskan imajinasiku sehingga aku tak butuh beralasan untuk mencintainya.
Sebab pertama kenapa aku bisa mencintainya, ya dia mengalihkan duniaku, dia membuatku selalu memikirkan tentang dia, senangkah dia kalau aku begini, sudikah ia kalau aku begitu, apa yang ia sukai, apa yang membuatnya jengkel, "bagaimana kalau seandainya kami berdua bersanding", bagian ini sedikit membuat bulu kudukku bergidik, dia yang cantik bersanding denganku, astaga, yang terlintas malah permen kopiko kopi susu. Yang jelas, dia berhasil membuat hari-hariku berisi lamunan tentangnya. "Sebegitunya aku memikirkanmu dik dan kau masih menanyakan alasan ? Aku tak buat alasan, tapi aku punya sebab kenapa aku mencintaimu".
Kedua, rasa cintaku kepadamu bagaikan bola salju, bergulir-gulir semakin kencang, sebentar, ini lirik lagu, bisa gawat kalau aku kena kopirait. Rasa cintaku memunculkan hasrat ingin memilikinya, dan aku serasa tidak akan ridho kalau aku tak bersamanya, bohong kalau orang bilang cinta tak harus memiliki, aku cinta dia dan aku ingin bersamanya. Bagaimana kalau bahagianya ada pada orang lain ?, hey, aku lebih bisa membahagiakannya daripada orang lain. Dan bagaimanapun aku akan bersanding dengannya, aku memilikinya dan dia memilikiku. Hasratku padanya selalu kucurhatkan pada Dia Yang Maha Memiliki, kupinta dalam do'aku agar Dia sudi memberikanku amanah untuk membersamainya, melangkahkan kaki menuju taqwa, dan pada akhirnya bersama-sama dalam syurgaNya kelak. Aamiin, woi, bantu aminin, sekalian Al-fatihah.
Ketiga, sebab kenapa aku sangat sangat mencintainya, ya karena itu tadi, semenjak muncul rasa cintaku padanya, aku menjadi pribadi yang lebih peka dengan nasihat, lebih sering muhasabah diri, sebab aku ingin menjadi seseorang yang terbaik untuknya, ya meskipun itu alasan ia pernah menjauh dariku. "Kak, kamu terlalu baik buat aku", astaga, kukira aku sedang syuting ftv di salah satu tv swasta. "Hei kamu, iya kamu, kalau kamu baca ini, biar kuberitahu, aku menjadi lebih baik agar kelak aku bisa membimbingmu, menemanimu, sehingga kita bersama berjalan dalam kebaikan". astaga, semoga ini tidak terhitung riya' ataupun sombong. Lebih dari itu semoga ini terhitung sebagai tindakan mencintai karena Allah. Aamiin, jangan lupa bantu aminin.
Yang akan kubeberkan ini adalah sebab aku mencintainya, bukan alasan aku mencintainya, karena alasan itu hanya untuk orang yang berkelit dalam keadaan terhimpit, karena berbohong misalnya, sedang aku dan cintaku padanya bukan sebuh kebohongan, tidak membuatku terhimpit, lebih-lebih ia meluaskan duniaku, membebaskan imajinasiku sehingga aku tak butuh beralasan untuk mencintainya.
Sebab pertama kenapa aku bisa mencintainya, ya dia mengalihkan duniaku, dia membuatku selalu memikirkan tentang dia, senangkah dia kalau aku begini, sudikah ia kalau aku begitu, apa yang ia sukai, apa yang membuatnya jengkel, "bagaimana kalau seandainya kami berdua bersanding", bagian ini sedikit membuat bulu kudukku bergidik, dia yang cantik bersanding denganku, astaga, yang terlintas malah permen kopiko kopi susu. Yang jelas, dia berhasil membuat hari-hariku berisi lamunan tentangnya. "Sebegitunya aku memikirkanmu dik dan kau masih menanyakan alasan ? Aku tak buat alasan, tapi aku punya sebab kenapa aku mencintaimu".
Kedua, rasa cintaku kepadamu bagaikan bola salju, bergulir-gulir semakin kencang, sebentar, ini lirik lagu, bisa gawat kalau aku kena kopirait. Rasa cintaku memunculkan hasrat ingin memilikinya, dan aku serasa tidak akan ridho kalau aku tak bersamanya, bohong kalau orang bilang cinta tak harus memiliki, aku cinta dia dan aku ingin bersamanya. Bagaimana kalau bahagianya ada pada orang lain ?, hey, aku lebih bisa membahagiakannya daripada orang lain. Dan bagaimanapun aku akan bersanding dengannya, aku memilikinya dan dia memilikiku. Hasratku padanya selalu kucurhatkan pada Dia Yang Maha Memiliki, kupinta dalam do'aku agar Dia sudi memberikanku amanah untuk membersamainya, melangkahkan kaki menuju taqwa, dan pada akhirnya bersama-sama dalam syurgaNya kelak. Aamiin, woi, bantu aminin, sekalian Al-fatihah.
Ketiga, sebab kenapa aku sangat sangat mencintainya, ya karena itu tadi, semenjak muncul rasa cintaku padanya, aku menjadi pribadi yang lebih peka dengan nasihat, lebih sering muhasabah diri, sebab aku ingin menjadi seseorang yang terbaik untuknya, ya meskipun itu alasan ia pernah menjauh dariku. "Kak, kamu terlalu baik buat aku", astaga, kukira aku sedang syuting ftv di salah satu tv swasta. "Hei kamu, iya kamu, kalau kamu baca ini, biar kuberitahu, aku menjadi lebih baik agar kelak aku bisa membimbingmu, menemanimu, sehingga kita bersama berjalan dalam kebaikan". astaga, semoga ini tidak terhitung riya' ataupun sombong. Lebih dari itu semoga ini terhitung sebagai tindakan mencintai karena Allah. Aamiin, jangan lupa bantu aminin.
🤣🤣🤣🤣
BalasHapus