Postingan

seuprit surat untukmu

Gambar
  Langit yang tergambar pada danau, disakikan kumpulan eceng gondok di tepian. entah kapan lagi bisa terulang, semua itu kini hanya bisa kukenang lewat memori foto yang sempat kita abadikan bersama. dulu kita begitu indah, seperti piramid kokoh di Giza sana, tapi ternyata kita begit rapuh, sampai sabar tak lagi bisa mengikat kita berdua, padahal kurasa saat itu bahagia kita adalah sama, setidaknya sampai saat ini aku masih berprasangka dengan itu. kau tau ? bahkan sampai saat ini, ketika aku sudah mencoba untuk berpaling hati dengan yang lain hatiku tetap tak bisa membohongi dirinya sendiri, semua kisahnya masih diharapkan tentangmu, tentang kita, berdua. tapi apa harus kukata, kau mungkin sudah tak lagi mengharapkan itu. seringkali kukatakan pada mereka yang bertanya, aku tak mungkin lagi mengharapkanmu kembali. tapi itu semata karena menutupi rasa kehilangan yang besar dalam diriku. aku tak setegar itu, aku tak sekokoh piramid, aku haus dengan canda kita dulu, aku hampa akan mimp...

Februari

Gambar
Februari, dulu terasa begitu hangat, tapi kali ini tak begitu lagi. Semuanya sudah terbang tertiup hembusan angin barat, melayang jauh entah kemana. Tak lagi dapat kugapai. Februari, desember sudah pergi jauh meninggalkan, tapi hati ini masih tak kunjung bisa melupakan. Memang tak lagi sakit, tapi malah merangsak menjadi kecewa dan penyesalan, mengapa harus kukenal.  Februari, kubisikkan padamu, aku ingin jatuh cinta lagi, tapi derita luka yang terpatri masih belum pulih kembali. Sudah terlalu dalam panah asmara itu dan dicabutnya begitu saja, maka harus apa aku padanya. Februari, orang bilang kau bulan kasih sayang, sejauh mana kasih sayangmu bisa menutup luka pada dadaku ? Aku butuh keajaibanmu. Februari, malam ini kau saksi, bahwa hatiku yang belum lagi puas, yang disiksa penasaran, yang dicambuk pupusnya harapan berjanji untuk tidak lagi menyakiti dirinya. Akan ku hapus semua pecahan kenangan yang kerap membuat luka.

Semuanya ternyata tentangmu

Mungkin bukan sakit yang kurasakan, sebab tak terasa lagi sembilu di hatiku, sekarang ini yang ku rasakan hanyalah empati pada diriku.  Setelah benar ku tahu bahwa dia pergi untuk orang lain, bukan karena kejatuhan lalu retak. Aku merasa kasihan pada diriku Ingin kusumpah serapahi dia tapi hatiku masih memuliakannya Aku yang sudah menjadi lautan tak berkarang dan berombak tenang sebegitu mudahnya ditinggalkan untuk berlabuh pada lainnya Mungkin karena ikan besar tak berenang pada lautan yang tenang  Harus bagaimana ? Ingin ku sudahi kontak pada layar gawaiku, tapi janjiku untuk selalu menemaninya tak membiarkanku Aku bodoh Siksanya patah hati membuatku sebegini dilema Ingin ku ikhlaskan Tapi tak puas hatiku JUANCOOOOOK !!!!! BIADAAAAAB !!!! Biarkan aku sumpahi semua kosong dalam hatiku Semua gamangnya Semua kebodohannya Semua sebabnya Karena semuanya tentangmu

Desember 2021

Gambar
Fuuuhhh..... Hanya nafas yang kutarik panjang dan kuhembus kembali. Patah hati tak pernah indah, pun kali ini. Patah hati beda dengan sakit hati, kalau sakit hati dadamu terasa seperti ditusuk ribuan sembilu, tapi ini patah hati tak seperti itu, rasanya seperti puzzle yg kehilangan beberapa bagian. Begitu kosong, tak indah, seperti tak berguna, seolah tak lagi bisa diapa-apakan sisa potongan-potongan yang lain. Dan yang lebih menyakitkan dari pada itu adalah ketika kau hanya bisa menjawab "Aku gak apa-apa". Farewell bagi kau yang berbahagia, tidak sepantasnya aku bersedih, beberapa potong kebahagian pernah kita bagi bersama. Tak boleh ada dendam, tak boleh. Seperti halnya dedaunan dan musim, kalau sudah waktunya berangin maka haruslah gugur. Desemberku kali ini ditutup dengan lubang dalam hati, aku seperti mati rasa, tapi juga seperti mengerti apa itu derita. Kisah indah yang menerangi bagai pelita kini tinggal cerita. Terimakasih, semoga tak ada bohong untuk dise...

Gamang

Dulu bimbang, dan sekarang gamang Gamang dengan semuanya, dengan cintaku, dengan profesiku, dengan pikiranku, dengan rencana-rencana masa depanku. Semuanya gamang ! Seperti tak bisa kulihat ujungnya, kabut keraguan terlalu pekat menutupinya. Apa mungkin karena aku terlalu banyak berharap pada orang lain ?  Atau apa ini ujian tentang kesabaran ? Atau ini adalah ujian tentang memilih ? Aku bingung, semuanya muncul dan semuanya samar.

Tali yang Tak Mudah Putus

Gambar
Selamat pagi, jangan tatap aku seperti itu. Aku tahu, agak aneh karena aku terus-terusan menyapamu sejak kemarin malam, hehe. Bukannya apa, tapi semenjak kubaca kembali cerita-cerita yang kugoreskan pada dindingmu, aku merasakan ada bahagia yang terselip dan menyeruak pada relung-relung dadaku. Bilik-bilik dalam jantungku seperti memompa wewangian ke sekujur saraf-saraf tubuhku, Menyenangkan. Semalam aku menyapa tanpa meninggalkan kisah yang berkesan, maaf. Maka dari itu, izinkan pagi ini aku bercerita. Mungkin kau masih ingat tentang ceritaku sebelumnya yang kuberi judul "bimbang". Tak lebih dari seperempat perputaran hari, aku sudah berbaikan dengannya, dengan wanita yang membuat hatiku bagai gado-gado super pedas dengan kerupuk udang dan segelas es teh lemon. (Perumpamaan macam apa ini, Chuaaakz :v) pagi hari setelah kebimbangan-kebimbangan yang mengacaukan hati dan pikiranku, aku mencoba menghubunginya dan berpura-pura seolah semalam tak terjadi apa-apa. "Selamat pag...

Sapa

Gambar
Hai, aku kembali lagi. Maaf aku jarang menyapamu, mungkin kalau diistilahkan dengan sebutan sekarang aku harus bilang, "maaf aku udah ghostingin kamu". Hehe. Jangankan kamu, dosen di kampus saja pernah ku ghosting. Lain kali akan kuceritakan lebih detail, kau cukup tau kalau aku pernah melakukannya, itu saja untuk saat ini. Betewe nih, aku hanya sekedar ingin menyapamu kali ini, blum ada cerita spesial yg bisa kusampaikan. Ah, sebenarnya bukannya belum ada, tapi aku sedang malas memutar otak merangkai kata untuk nercerita padamu. Aku terlalu ngantuk, suwer!!! Lain kali, aku akan ceritakan betapa bahagianya hidupku. Untuk saat ini, aku hanya ingin kau titipkan do'a untukku, agar dipermudah apa yang saat ini tengah ku jalani. Aku yakin, Tuhan teramat Maha Mendengar untuk satu bisikan kalimat do'amu untukku. Terima kasih.